Rabu, Juni 11, 2008

UANG KORUPSI DAN DAGING BABI

Budi dan Sholeh adalah seorang pegawai rendahan baru dari suatu instansi pemerintah yang orang bilang “basah”. Setiap jum’at sore pegawai dari instansi itu, termasuk Budi dan Sholeh, mendapat cipratan “rejeki” dari atasannya yang sering mereka sebut sebagai “rejeki Jum’at ceria”.

Atasannya bilang ”ini adalah uang terima kasih dari rekanan, kita nggak minta kok, jadi halal…gak apa-apa..” (ha…..!!!emangnya kalau ente gak jadi pejabat siapa yang mau kasih???????????????). Budi dan Sholeh yang waktu kuliah di ajari mata kuliah anti korupsi, sebenarnya tahu bahwa uang seperti itu adalah uang ilegal alias haram. Namun daripada dibilang sebagai “orang aneh” oleh kawan-kawannya yang lain, merekapun menerima juga. Di kantor tersebut rupanya sudah mengikuti falsafah “ini jaman edan, kalau tidak ikut edan malah dianggap edan…. “

Sepulang dari kantor Budi dan Sholeh jalan sore-sore keliling kota sekalian cari makanan. Tibalah mereka disebelah warung tenda bertuliskan : Sedia Cap Cay, Sate, Mie Rebus dan Mie Goreng.

Budi pun tertarik dan mengajak Sholeh untuk makan di warung tenda tersebut “Kita makan disini aja yuk...”

Sholeh pun menyahut “jangan, disini masaknya pakai minyak dan daging babi, haram bagi seorang muslim”

si Budi balik bertanya “Uang korupsi aja kita makan, kenapa takut makan daging babi?”

Pokoknya aku gak mau makan di sini” jawab si Sholeh sambil nyelonong pergi...

Seandainya saja.........Si Sholeh (dan semua orang) takut menerima uang korupsi seperti takut kalau makan daging babi.......



Tidak ada komentar: