Selasa, Juni 10, 2008

IBADAH ITU NIKMAT LHO......

Pak Ustad sering bilang bahwa orang beriman akan senang dan bergembira menyambut datangnya bulan puasa. Dulu saya bingung, tidak bisa memahami dan merasakan apa yang dikatakan pak Ustad tersebut. Jika datang bulan puasa, saya justru merasa terbebani karena saya harus merasakan lapar, dahaga atau gak boleh melirik wanita cantik dan menghayal jorok…….

Dulu saya juga bingung kalau Pak Ustad bilang bahwa bersedekah itu nikmat. Menurut saya kalau kita bersedekah maka harta kita akan “berkurang”. Dulu saya bingung kalau pak Ustad bilang sholat adalah kebutuhan kita, karena saya menganggap sholat adalah kewajiban yang membebani saya.

Namun sekarang saya sudah bisa sedikit memahami dan merasakan apa yang dikatakan pak ustad bahwa beribadah itu nikmat. Uraian dibawah ini adalah hasil perenungan saya, yang telah membantu saya memahami apa kata pak Ustad tersebut.

Saya mengidentifikasi dan memetakan bahwa manusia minimal terdiri dari empat unsur :

1. Jasmani

Adalah tubuh, tangan, kaki, muka, mulut, perut dan bagian fisik kita lainnya. Jasmani kita perlu makanan berupa nasi, roti, mi atau ubi. Jika jasmani cukup makan kita akan sehat dan kuat untuk beraktivitas.

2. Akal Pikiran

Ada dalam kepala manusia. Akal pikiran mampu mengingat, menganalisa, menyimpulkan atau menghitung. Akal pikiran kita perlu diberi makan dengan ilmu pengetahuan. Jika akal pikiran cukup makan kita akan jadi pintar dan banyak tahu.

3. Nurani

Disebut juga hati kecil atau mata hati yang berada dalam dada manusia. Hati nurani cenderung mengajak pada kebaikan dan mengikuti jalan Allah agar manusia tidak tersesat. Hati nurani selalu rindu untuk bertemu dengan Allah.

Hati nurani perlu diberi makan dengan amal ibadah dan kebaikan. Peduli pada sesama, menyantuni fakir miskin, zakat, infaq, sedekah, sholat, puasa, zikir pada Allah adalah santapan yang bergizi tinggi bagi nurani kita. Jika Hati Nurani cukup makan, maka kita akan merasakan ketenangan yang luar biasa.

4. Hawa Nafsu

Hawa nafsu cenderung cinta pada hal-hal yang berbau duniawi misalnya harta, tahta, atau wanita. Makanannya adalah kesenangan, kemewahan, maksiat dan hura-hura. Inilah yang membuat kita ingin punya banyak uang, rumah mewah, mobil mewah, wanita cantik, pergi ke diskotik, dan hal-hal duniawi lainnya.

Jika jasmani, akal pikiran dan hati nurani harus diberi makan dengan baik agar dapat berkembang dengan baik, sebaliknya hawa nafsu harus diet alias jangan dimanjakan. Bukan tidak boleh sama sekali karena kita bukan malaikat, tapi hawa nafsu harus dikendalikan.

Hawa nafsu bersaing dengan hati nurani dalam dada manusia. Hawa nafsu merupakan hijab atau penghalang hati nurani untuk bertemu / mengingat Allah.

Berpuasa berarti mengurangi jatah makan jasmani dan hawa nafsu kita, namun disisi lain nurani kita sedang berpesta.

Bersedekah berarti mengurangi makanan bagi hawa nafsu kita yang senang menguasai harta, namun nurani kita yang sedang bersantap lezat.

Dengan menganalogikan bahwa ibadah adalah makanan yang lezat bagi hati nurani kita, maka ibadah akan terasa nikmat........!!!

Ayo beri makan hati nurani kita dengan ibadah berupa peduli pada sesama, menyantuni fakir miskin, zakat, infaq, sedekah, sholat, puasa, zikir pada Allah dan amal kebajikan lainnya agar hati nurani kita tumbuh subur dan tidak kerdil.

Sebaliknya hawa nafsu harus diet alias jangan dimanjakan, agar jangan menghalangi hati nurani menyuarakan jalan Allah.

(Eko Setiyono)

Tidak ada komentar: